Panglima Kodam (Pangdam) I Bukit Barisan Mayjen Edy Rahmayadi memarahi
pendemo di Medan, Sumatera Utara (Sumut) karena dianggap telah menganggu
ketertiban umum. Edy pun menarik baju dari salah seorang pendemo.
Edy
meminta para pendemo yang mengungsi di halaman kantor DPRD Sumut untuk
bubar. Pasalnya, pendemo asal warga Ramunia, Deli Serdang ini telah
menginap sekitar satu bulan yang lalu terkait sengketa lahan puskopad di
Desa Ramunia.
"Kumpul semua! Kalian bikin seperti tempat jualan
ini, ibu matikan apinya. Saya yang matikan atau ibu yang matikan
apinya?" kata Edy dengan nada tinggi di halaman kantor DPRD Sumut,
Jalan Imam Bonjol, Jumat (17/4/2015).
Edy meminta pendemo
menunjukkan dokumen tanah di Ramunia yang mereka tuntut. Jika dokumennya
ada, sang jenderal bintang dua itu berjanji akan menandatangani dan
menyerahkan lahan itu.
"Tunjukkan, saya tunggu, saya
tandatangani. Saya bersumpah demi Tuhan, saya tandatangani, Tapi kalau
tidak, hari ini juga harus bubar. Tak bubar, saya yang bubarkan," kata
Edy
Dalam menertibkan para pendemo itu, turut hadir pula Kapolda
Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo, Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho dan
Walikota Medan Dzulmi Eldin. Namun mereka yang hadir tak melerai.
"TNI tidak pernah mengambil tanah rakyat," tegas Edy.
Penertiban
itu berlangsung sekitar satu jam, para pendemo pun tak bisa berbuat
banyak setelah petugas Sat Pol PP Medan meruntuhkan tenda pengungsian
pendemo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar