Yamaha Motor Corporation (YMC) memutuskan untuk mendirikan pusat Research and Development (R&D)
di bawah naungan PT Yamaha Motor R&D Indonesia (YMRID). Ternyata,
R&D itu sebelumnya sudah ada di Indonesia, tapi masih di bawah PT
Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Hal itu dijelaskan
oleh Asisten GM Marketing PT YIMM, Mohammad Masykur kepada detikOto di
Denpasar, Sabtu (11/4/2015). Sebab, sebelum menjabat sebagai Asisten GM
Marketing, Masykur pertama bekerja di Yamaha di divisi R&D.
"Itu cikal bakalnya YMRID ketika saya pertama kerja di Yamaha. Mulai R&D 1990-an masih di bawah YIMM. Karena waktu itu masih support ke produksi," ungkap Masykur.
Akhirnya,
setelah pihak Yamaha menyurvei pasar, pabrikan berlogo garpu tala itu
memutuskan untuk mendirikan R&D dengan badan sendiri di bawah
naungan YMC langsung.
"Kita terus survei market. Berkembang,
berkembang, berkembang akhirnya tahun ini bulan Agustus resmi berdiri PT
sendiri," jelas Masykur.
YMC pun melihat pasar ASEAN yang
semakin berkembang pesat. Untuk memenuhi perkembangan itu, YMC akan
membawahi YMRID mulai tahun ini.
"Melihat besarnya pasar ASEAN, Yamaha Jepang memutuskan untuk mendirikan PT sendiri," kata Masykur.
Produk
yang telah diriset di bawah naungan YIMM sudah banyak. Masykur pun
sampai tidak bisa menyebut secara rinci model apa saja yang sudah sukses
dikembangkannya.
Namun, kegiatan R&D itu diawali dari
pembuatan Yamaha Vega. Menurut Masykur, Vega merupakan perkawinan dari
Yamaha Crypton dengan bodi F1Z pada tahun 1998.
"Hasil R&D pertama itu Vega. Mengambil mesin dari Crypton, tapi dengan bodi F1Z," cerita Masykur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar